Home Politik Pengaruh Media Sosial terhadap Opini Publik dan Partisipasi dalam Pemilu
Politik

Pengaruh Media Sosial terhadap Opini Publik dan Partisipasi dalam Pemilu

Share
Pengaruh Media Sosial terhadap Opini Publik dan Partisipasi dalam Pemilu
Share

BERITAPRESIDEN.COM – Pengaruh media sosial sangat kuat terhadap opini publik. Masyarakat akan menilai calon kontestasi politik dari berita yang tersebar melalui media sosial.

Media sosial merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Mereka mengakses segala informasi dari berbagai platform media sosial, misalnya instagram, tiktok, twitter, facebook, youtube, dan lain-lain.

Hal itu memberikan dampak yang signifikan ketika mendekati demokrasi pemilu. Para calon pemimpin yang bersaing, mereka berlomba-lomba untuk menarik simpati masyarakat, agar memilihnya. 

Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Pemilih

Pengaruh media sosial memberikan dampak yang signifikan terhadap opini publik. Kemudahan dalam mengakses berita saat ini membuat mereka dengan cepat mendapatkan informasi yang terbaru.

Tinggal sekali pencet saja informasi telah tersebar luas di seluruh penjuru negara. Namun, sangat merugikan jika yang tersebar adalah berita hoaks atau palsu. Hal itu akan sulit untuk dihentikan, kecuali memang ada bukti nyata bahwa ia tidak melakukannya.

Mendekati demokrasi pemilu, peran media sosial pasti akan meningkat untuk mempengaruhi dinamika politik dan partisipasi masyarakat. Masyarakat akan menilai calon pemimpinnya dari media sosial. Perilaku pemilih sesuai dengan berita atau informasi yang tersebar. 

Dikutip dari kompas.com, hasil survey menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat mengakses informasi melalui media sosial. Pada akhir tahun 2023 saja sudah sebanyak 29,4 persen responden yang membaca atau melihat konten tentang pemilu. Mereka mengaksesnya setidaknya sekali dalam sehari.

Pengaruh media sosial membuat opini publik berubah-ubah. Terkadang mereka sangat percaya terhadap calon pemimpin si A namun ternyata dia ada kasus yang disembunyikan. Ataupun ketika si B keliatan kurang baik di media sosial, namun aslinya dia sangat baik. Jadi disini masyarakat harus pandai-pandai memfilter mana informasi yang benar dan mana yang hoaks.

Informasi yang didapatkan dari media sosial, masyarakat menjadikannya sebagai bahan rujukan untuk menentukan pilihan siapa calon pemimpin yang layak untuk dipilih. Pilihan bisa saja berubah apabila ada informasi negatif dari calon pemimpin tersebut.

Proporsi informasi dari media sosial jauh lebih besar dibandingkan dengan baliho yang tersebar di pinggir jalan. Ataupun kaos yang bergambar calon pemimpin. 

Partisipasi Masyarakat Umum dalam Pemilu

Dari penjelasan sebelumnya pengaruh media sosial sangat besar terhadap opini publik dalam pemilu. Informasi dari media sosial yang didapatkan membuat masyarakat mengetahui calon pemimpinnya serta program kerja yang akan dilaksanakan di masa kepemimpinannya.

Masyarakat merupakan faktor yang terpenting di negara dengan sistem demokrasi. Dimana rakyatlah yang menjadi penguasa tertinggi di negara ini. 

Kegiatan pemilu adalah suatu kegiatan pemilihan wakil rakyat yang dipilih secara langsung oleh masyarakat umum, yang didalamnya mencakup pemberian suara oleh masyarakat yang tercatat dalam negara tersebut.

Demokrasi pemilu ini merupakan kesempatan yang bagus untuk para rakyat, mereka dapat menyampaikan suaranya dalam memilih pemimpin mana yang pantas untuk mewakili pemerintahan.

Pengaruh media sosial dalam partisipasi masyarakat dalam pemilu sangat kuat. Terutama bagi masyarakat pengguna teknologi informasi komunikasi baik secara media online maupun offline (yang dicetak). 

Media sosial menjadi alat yang penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik maupun pemilu. Keterlibatan masyarakat dalam politik mengubah lanskap politik dari media sosial.

Memanfaatkan media sosial dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap politik dalam konteks pemilihan umum. Dalam hal ini, media sosial dapat digunakan sebagai kampanye politik untuk menarik partisipasi masyarakat. Didalamnya meliputi visi dan misi yang diberikan kepada masyarakat umum, perancangan program kerja yang akan dilakukan dalam kepemimpinannya.

Namun yang menjadi tantangan adalah adanya informasi palsu, polarisasi, etika dalam kampanye digital yang perlu untuk diatasi, guna memaksimalkan tanggapan positif media sosial dalam politik.

Dengan begitu, memerlukan upaya yang baik untuk memanfaatkan media sosial secara efektif, guna menarik partisipasi masyarakat terhadap politik.

Perlu diingat, berbijaklah dalam memakai media sosial. Pilih mana yang informasi yang benar adanya, dan mana informasi yang hoaks. Jangan mudah percaya dari setiap informasi yang diterima sebelum ada bukti nyata. Karena pengaruh media sosial sangat kuat untuk kita semua.

Baca Juga: Mengenal Pola Hidup Minimalis: Manfaat dan Cara Memulainya

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *